Minggu, 20 November 2022

APLIKASI SCODE (SCAN BARCODE PERPUSTAKAAN DIGITAL)

APLIKASI SCODE (SCAN BARCODE PERPUSTAKAAN DIGITAL) MAN 1 PASURUAN 



Cara kerja aplikasi : Login > login username apabila tidak bisa klik buat akun >  setelah berhasil login, pilih icon yang dibutuhkan (terdapat beberapa icon gambar Akun: isinya profil pembuat Apk, gambar buku : akan disajikan menu fiksi maupun non fiksi, gambar I : info aplikasi yang berhubungan dengan tujuan pembuatan APK, icon gambar sekolah 🏫 berisi Vidio profil MAN 1 PASURUAN dan gambar perpustakaan MAN. 
TERAKHIR icon scanner yang digunakan untuk men-scan kan kode buku bagian ISBN untuk mengetahui data buku.


Selamat mencoba yaa siapa tahu apk ini bermanfaat OHH iya terdapat buku karya Bu Rita, karya puisi pak Bukhori dan karya saya juga
 

Download di bawah ini yaa!!!! 

Minggu, 06 November 2022

KARYA AKHIR INTAN NUR FAUZIAH SAPUTRI

1.1 Latar Belakang

     Perpustakaan merupakan sarana yang sangat penting dalam suatu lembaga khusunya dibidang Pendidikan. karena perpustakaan memiliki peranan penting dalam hal menyediakan informasi yang berkaitan dengan komunikasi dan pengetahuan, Menurut Sulityo-Basuki (1991:3) Perpustakaan adalah sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku maupun terbitan lain yang berhubungan pada konsep literasi . Keberhasilan dalam peningkatan efisiensi dan efektifitas pendidikan khususnya dibidang literasi dapat didukung dengan kehadirannya perpustakaan. Seperti yang ada di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pasuruan terdapat sebuah perpustakaan non digital yang berisi kumpulan dari beberapa buku, jurnal, atau terbitan lain baik berupa fiksi maupun nonfiksi sebagai penunjang kegiatan belajar dan mengajar pada setiap harinya. Di antara pelaku pengguna perpustakaan berasal dari kalangan guru ataupun siswa yang ada di lingkungan Madrasah Aliyah Negeri 1 Pasuruan.
     Dalam hal ini antara perkembangan teknologi dan komunikasi kerap sekali ditemukan beberapa aplikasi penunjang dalam kegiatan belajar mengajar salah satunya dengan adanya perpustakaan digital yang mampu diakses oleh siswa maupun dewan guru hanya melalui sebuah gawai Android.
     Perpustakaan digital merupakan perpustakaan modern yang sudah menggunakan sistem otomasi dalam operasionalnya serta mempunyai koleksi bahan pustaka dalam bentuk format digital yang disimpan dalam arsitektur maupun komputerisasi dan bisa diakses melalui komputer, handphone, maupun labtop.
     Ide tentang konsep dasar perpustakaan digital muncul pertama kali pada bulan Juli 1945 oleh Vannevar Bush Beliau mengeluhkan penyimpanan informasi manual yang ada pada perpustakaan karena dapat mempengaruhi keterhambatan dalam mengakses sebuah buku maupun lainnya sehingga dengan masalah tersebut akhirnya diberi konsep oleh Vannervar Bush dengan mengajukan ide untuk membuat perpustakaan pribadi yang didalamnnya memuat buku digital, jurnal digital, maupun media informasi lainnya.
     Dengan adanya ide konsep pemikiran untuk menciptakan sebuah aplikasi perpustakaan igital akhirnya bisa di terapkan oleh beberapa Lembaga namun belum terdapat di Lembaga kita yakni Madrasah Aliyah Negeri 1 Pasuruan. Madrasah Aliyah Negeri 1 Pasuruan merupakan salah satu Madrasah Aliyah Negeri yang memperoleh gelar madrasah research and teckhnologi yang berada di Kabupaten Pasuruan dengan jumlah siswa kurang lebih 1.300 orang lebih dengan jumlah guru sekitar 60 orang. Dalam hal ini kerap kali kita temui berbagai aplikasi penunjang saat kegiatan belajar mengajar berlangsung seperti adanya rapot digital madrasah, E- Learning, maupun aplikasi lainnya. Namun penulis masih belum menjumpai adanya sebuah aplikasi berupa perpustakaan digital yang terdapat pada perpustakaan yang ada di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pasuruan.
      Dari berbagai masalah tersebut, pelajar akan beralih menggunakan media digital sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar melalui sebuah aplikasi yang digunakan untuk mencari data informasi maupun data lainnya hanya melalui handphone atau alat digital yang tersabung oleh data internet. Hal ini dapat berpengaruh pada fungsi adanya aplikasi digital yang memudahkan pelajar ketika mencari data detail isi buku seperti tahun terbit, penulis buku, sinopsis, tanggal terbit, dan lainnya
     Berdasarkan beberapa permasalah tersebut, maka solusi yang dibutuhkan oleh Madrasah Aliyah Negeri 1 Pasuruan yakni adanya sebuah aplikasi perpustakaan digital karena dengan adanya perpustakaan digital pelajar mampu mengetahui data isi buku dengan memasukkan kode buku melalui barcode serta masuk pada sebuah aplikasi yang didalamnnya terdapat buku-buku yang berbentuk elektronik atau yang kita sebut sebagai e-book sehingga selalu tersedia dan dapat diunduh setiap saat.
     Maka dari itu dalam penyusunan Karya Akhir ini, penulis mencoba membuat sebuah aplikasi perpustakaan digital menggunakan scan barcode yang memanfaatkan teknologi android untuk memudahkan pelajar dalam memahami konsep pembuatan dan penggunaan aplikasi. Aplikasi ini dibuat semenarik mungkin yaitu dengan cara memunculkan icon dan beberapa sistem yang dapat menarik minat dan motivasi pelajar untuk menggunakan aplikasi ini.
     Adapun keunggulan aplikasi ini yaitu dilengkapi dengan scan barcode yang nantinya bisa mengetahui detail isi buku, kumpulan beberapa buku eletronik yang bisa dibaca kapanpun dan dimanapun, item mengenai informasi mengenai Madrasah Aliyah Negeri 1 Pasuruan serta berbagai fitur lainnya untuk memudahkan minat literasi siswa maupun sekitarnya. Oleh karena itu, Penulis tertarik untuk Menyusun Karya Akhir ini dengan judul
“Pembuatan Aplikasi Scan Barcode Perpustakaan Digital MAN 1 Pasuruan Berbasis Android Menggunakan MIT APP Inventor 2”

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dapat dituliskan sebagai berikut:
1.2.1 Bagaimana proses pembuatan aplikasi Scan Barcode perpustakaan digital MAN 1 Pasuruan berbasis android menggunakan MIT APP Inventor 2?
1.2.2 Bagaimana tampilan hasil pembuatan aplikasi Scan Barcode perpustakaan digital MAN 1 Pasuruan berbasis android menggunakan MIT APP Inventor 2?

1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan Karya Akhir ini adalah:
1.3.1 Untuk mengetahui proses pembuatan aplikasi Scan Barcode perpustakaan digital MAN 1 Pasuruan berbasis android menggunakan MIT APP Inventor 2.
1.3.2 Untuk mengetahui tampilan hasil akhir dari proses pembuatan aplikasi Scan Barcode perpustakaan digital MAN 1 Pasuruan berbasis android menggunakan MIT APP Inventor 2.

1.4 Batasan Masalah
Agar Penulisan Karya Akhir ini lebih terarah, maka terdapat beberapa batasan masalah yakni:
1.4.1 Penulis hanya membahas pembuatan aplikasi Scan Barcode perpustakaan digital secara rinci yang didalamnya terdapat fitur Scan Barcode, profil madrasah, kumpulan buku digital dan materi mengenai literasi.
1.4.2 Penulis menggunakan aplikasi MIT APP Inventor 2 yang bersumber dari website untuk memudahkan semua orang khususnya pelajar madrasah dalam mengakses aplikasi ini.


1.5 Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan dan pembuatan projek Karya Akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak.
Adapun manfaat pembuatan Karya Akhir ini sebagai berikut:
1.5.1 Bagi penulis
- Sebagai syarat penyelesaian program prodistik dengan pembuatan Karya Akhir ini
- dapat mengasah keamampuan untuk mengembangkan bakat khususnya dibidang kepenulisan dan IT
1.5.2 Bagi Pembaca
Dapat mengetahui bagaimana proses pembuatan pembuatan aplikasi Scan Barcode perpustakaan digital MAN 1 Pasuruan menggunakan MIT APP Inventor 2
1.5.3 Bagi Lembaga Pendidikan Madrasah
Dapat dijadikan sebagai sarana pengembangan literasi dan pembelajaran sebagai menunjang pengembangan madrasah khusunya dibidang riset dan teknologi.



PPT SIDANG KARYA AKHIR


Pembuatan Aplikasi Scan Barcode Perpustakaan Digital MAN 1 Pasuruan menggunakan MIT APP INVENTOR 2

ESAI GENBI Health (GENSCOEM)

        Kesehatan mental adalah situasi di mana seseorang mampu berpikir dengan logika, menyadari potensi yang terdapat dalam dirinya, produktif, berkemauan untuk berkontribusi di lingkungan masyarakat dan mampu menghadapi ujian hidup. Seseorang dengan kondisi mental stabil dapat mengerahkan segala kemampuannya dengan maksimal, terutama ketika menghadapi ujian hidup maupun menjalin kerja sama dengan masyarakat. Seseorang dapat dikatakan bermental sehat ketika ia merasa nyaman dengan lingkungannya, baik secara sosial, emosional, maupun psikologis. Menurut hasil riset kolaborasi antara University of Queenland Australia dengan Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health Amerika Serikat (AS) mengemukakan bahwa sekitar 5,5% setara dengan 15,5 dan 2,45 juta remaja didiagnosis mengalami gangguan mental (Gloria, 2022).
       Data tersebut diambil dari diseminasi hasil penelitian Manual Diagnostic and Statistical of Mental Disorders Edisi 5 (DSM-5). Sebanyak 44,5 juta jiwa dengan populasi usia 10-19 tahun tergolong dalam kelompok Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan 2,45 juta yang masih tergolong gejala gangguan mental. Kemudian 3,7% remaja usia 10-19 tahun mengalami gangguan kecemasan (anxiety disorder) dan fobia sosial, depresi mayor (stress) sebanyak 1,0%, ADHD (Attention Deficit Hiperactivity Dissorder), dan PTSD (Post Traumatic Stress Dissorder) kurang lebih 0,5%. Seiring berkembangnya era digital, penanaman kesehatan mental dirasa perlu untuk ditingkatkan pada Generasi-Z atau Gen-Z terutama sejak dini. Gen-Z merupakan generasi muda yang muncul dari generasi sebelumnya yang telah akrab dengan teknologi sehingga tidak dapat dipisahkan dalam kehidupannya sehingga selalu mengandalkan kecanggihan teknologi masa kini.
        Menurut jurnal penelitian dari American Psychological Association (APA) 2019“Stresss in America: Generation-Z” mengemukakan bahwa Gen-Z menjadi sekelompok manusia dengan tingkat kesehatan mental paling rendah daripada generasi sebelumnya. Sekitar 91% Gen-Z memiliki gejala fisik ataupun emosional (psikis) seperti halnya depresi, stress, dan gangguan mental lain yang dapat memicu stigma negatif. Akhir-akhir ini banyak ditemukan kasus gangguan kesehatan mental yang dialami Gen-Z. Hal ini disebabkan oleh generasi muda masa kini cenderung tumbuh ke arah pantangan globalisasi negatif sehingga mereka lebih rentan terhadap perkembangan ICT (Information and Comunication Technology) dan IoT (Internet of Think). Namun, hal ini justru memengaruhi kondisi kesehatan mental mereka (Putri, 2021).
      Berdasarkan data dari survey World Health Organization (WHO) memaparkan bahwa 10-20% usia remaja dan anak pra remaja terdiagnosis gangguan mental secara psikis sebab seringkali mengalami stress dan kecemasan. Umumnya gangguan kesehatan mental semacam ini seringkali dijumpai pada remaja yang menginjak usia 14 tahun karena mengalami fase puber (labil). Stress menjadi penyebab utama rendahnya kondisi kesehatan mental Gen-Z yang dibuktikan oleh maraknya laporan pelecehan seksual, cyber-crime, meningkatnya kasus bunuh diri dan kasus narkoba yang seringkali pelakunya adalah generasi muda. Hal ini dapat terjadi karena tidak satu pun generasi muda yang menetap pada masa dimana mereka dapat dengan mudah bersentuhan akrab dengan tekonologi digital sejak kecil dan menjadikan era digital sebagai masa peradabannya.
     Untuk meluapkan segala emosi yang dirasakannya, Gen-Z cenderung memilih game online, narkoba, mabuk-mabukan hingga aksi bunuh diri yang mana hal ini menjadi kasus utama penyumbang problematika kesehatan mental. Pakar Psikolog Sandy Kartasasmita mengatakan bahwa gangguan kesehatan mental yang muncul dalam diri seseorang bermacam-macam, mulai dari stress, cemas, hingga depresi (Aziz, 2021). Hal ini memengaruhi kondisi psikis mereka yang menyebabkan perubahan sikap menjadi tempramental, kasar, bahkan bertindak brutal terhadap orang yang ada di sekitarnya. Mengingat problematika Gen-Z yang rentan terkena gangguan kesehatan mental membuat penulis ingin menyumbangkan gagasannya dan memberi solusi untuk menyikapi rendahnya kondisi mental masyarakat terutama Gen-Z (Aziz, 2021).
Oleh karena itu, gagasan tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi penderita gangguan mental yang biasanya meluapkan emosi dan amarahnya melalui permainan game online dapat ditransformasikan pada aplikasi MindseTheraphy Game 5TDT (Five Tiers Diagnostic Test) untuk memperbaiki kondisi kesehatan mental mereka. Seperti halnya fakta yang dikutip dari Channel Youtube milik presenter Najwa Shihab yang mengungkapkan bahwa banyak di luar sana generasi muda yang memiliki gangguan mental bahkan ada yang pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa. Mereka dapat dipulihkan kembali melalui perawatan secara intensif, edukasi positif, dukungan keluarga dan motivasi dari orang terdekat yang membuat mereka merasa berguna di masyarakat.


Full Paper




Contoh CV Biodata Pemateri

                      BIODATA PEMATERI Guna pengajuan Menjadi Pemateri Guepedia Nama. : Intan Nur Fauziah Saputri NIP. ...