Kamis, 05 Oktober 2023

IMPLEMENTASI USO-ICT BASIC TCRT (TEACH, LEARN, AND BE TAUGHT) SEBAGAI UPAYA SISTEM EDUKASI PENERAPAN PENDAYAGUNAAN LITERASI DAN DIGITALISASI DI PROVINSI JAWA TIMUR

IMPLEMENTASI USO-ICT BASIC TCRT (TEACH, LEARN, AND BE TAUGHT) SEBAGAI UPAYA SISTEM EDUKASI PENERAPAN PENDAYAGUNAAN LITERASI DAN DIGITALISASI DI PROVINSI JAWA TIMUR

Ditulis oleh Intan Nur Fauziah Saputri
Tema : Kajian Teknologi



1. PENDAHULUAN
          Aktivitas manusia dalam sepuluh tahun terakhir telah terbantu oleh adanya revolusi industri 4.0. Pada era ini hampir semua manusia mengandalkan teknologi, baik di bidang informasi dan komunikasi. Tidak hanya itu berbagai bidang lainnya turut melakukan transformasi digital sebagai pesatnya perkembangan ICT (Information and Communication Technology) (Haviludin, 2010). Bahkan pemerintah Jepang mulai memperkenalkan Society 5.0 yaitu prinsip teknologi digital yang diaplikasikan di kehidupan manusia dengan konsep otomatisasi. Data menyebutkan bahwa pada Januari 2021 jumlah pengguna smartphone di dunia mencapai 5,22 miliar orang, sementara jumlah pengguna internet di dunia mencapai 4,66 miliar jiwa. Menariknya, mayoritas dari pengguna internet adalah pengguna medsos (media soisal) dengan jumlah 4,2 miliar pengguna. Bahkan baru-baru ini contoh medsos seperti Twitter dapat membantu pencarian orang hilang. Banyak ditemukan hastag berupa “Twitter Please Do Your Magic” sebagai bukti canggihnya era 4.0 (Lavensry, 2022).
        Revolusi industri 4.0 secara tidak langsung dapat mengubah gaya hidup manusia yang semula ‘gagap teknologi’ menjadi ‘melek teknologi’. Namun dengan penyebaran ICT terlebih dalam pengembangan literasi apakah mampu dinilai efektif sebagai upaya untuk meningkatkan kemauan masyarakat dalam membaca?. Sejauh ini kenyataannnya Indonesia menjadi salah satu negara berkembang dengan minat baca masyarakatnya yang masih rendah. Dalam sebuah studi menyebutkan dalam Most Littered Nation In the World yang menyatakan bahwasanya negara Indonesia menduduki peingkat ke-60 dari 61 negara mengenai daya minat baca (Susanto A. , 2017). Hal ini menjadi pengaruh besar terlebih kebiasaan membaca pada anak-anak usia dini masih belum diterapkan (Yusuf, 2011). Sehingga dalam hal ini perlu adanya perhatian khusus terutama bagi pemerintah dalam mengatasi permasalahan minat baca seseorang.
         Kurangnya implementasi literasi bagi masyarakat menjadi kunci untuk pemerintah lebih respect terhadap bidang literasi dan digitalisasi, karena keduanya menjadi kunci cikal bakal generasi bangsa yang berdedikasi unggul dan berwawasan pengetahuan serta mampu mendayagunakan digitalisasi berupa penerapan ICT dibidang literasi. Sistem USO-ICT ini mungkin turut memberikan solusi terhadap problematika masyarakat mengenai kurangnya daya minat literatur dan pengoperasian teknologi yang terus berkembang saat ini. Namun perlu diketahui yang menjadi pusat perhatian di tera teknologi saat ini, apakah pemerintah di Jawa Timur telah cukup memberikan inovasi kontribusi terhadap pengembangan literasi dan digitalisasi?.
       Adanya latar belakang tersebut penulis menggagas suatu ide kreatif mengenai sistem pengembangan Literasi dengan cara implementasi edukasi dengan strategi USO-ICT (Universal Service Obligation-Information and Communication Technology) basic TCRT (Teach, Learn, and be Taught). Tujuan ide dari gagasan ini adalah menciptakan minat baca bagi masyarakat meningkat khususnya peningkatan literasi berbasis ICT. Adapun manfaat yang ingin dicapai dari ide gagasan ini adalah menjadikan kualitas literasi dan digitalisasi menjadi satu kesatuan utuh sebagai upaya peningkatan literasi berbasis teknologi. Tidak hanya itu adanya inovasi ini menjadikan masyarakat serta pelajar Indonesia khususnya di Provinsi Jawa Timur ‘melek teknologi’ sekaligus meningkatkan kemampuan literasi, sebab hal tersebut sebagai peranan penting untuk meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang lebih unggul.
2. PEMBAHASAN
      USO-ICT atau yang disebut dengan (Universal Service Obligation- Information and Communication Technology) merupakan strategi pemanfaatan kewajiban pemerintah untuk memberikan pelayanan universal di bidang telekomunikasi dan informatika (Sapandri, 2019). USO ini sebelumnya merupakan sebuah program yang dijalankan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) yang dilaksanakan oleh Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi (BP3TI) untuk mendukung pengembangan literasi berbasis teknologi melalui ICT (Yanuarti, 2019). USO-ICT memiliki konsep sebagai penyedia seluruh fasilitas ICT yang nantinya akan ditujukan ke berbagai daerah. Keuntungan dari adanya sistem ini yaitu dapat meluncurkan layanan komunikasi machine to machine seperti pengawasan video, telemetri, dan pelacakan, serta teknologi Internet of Things (IoT) yang akhirnya di gabungkan dalam penerapan literasi.
       Adanya Strategi USO-ICT ini sangat tepat digunakan sebagai perantara untuk mewujudkan program pengembangan literasi berbasis TIK di setiap daerah sebab semua fasilitas disediakan oleh pemerintah dengan bantuan kolaborasi operator teknologi khusus dalam pembuatan aplikasi pengembangan literasi dengan semenarik mungkin. Dalam aplikasi tersebut terdapat beberapa item untuk mendukung pengembangan literasi seperti: adanya game soal penalaran literasi bagi pelajar, icon yang berisi E-book berbagai macam, icon berisi tentang berbagai informasi baik dalam negara ataupun mancanegara, icon tampilan berita dan isu terkini, serta icon tampilan seperti layaknya perpustakaan digital yang dikemas dengan semenarik mungkin, dengan pemuatan aplikasi online bagi item berita dan informasi maupun offline bagi item yang berisi game soal penalaran literasi.
         Dalam hal ini diperlukan adanya dukungan dari berbagai pihak seperti: peran guru pendidik, pemerintah dalam menyediakan sarana prasarana serta perangkat desa untuk mendukung adanya program aplikasi pendukung literasi. Yang kemudian akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam lingkungan masyarakat dilakukan pengembangan literasi yang mewajibkan masyarakat mendownload aplikasi tersebut, ataupun diperlukan adanya dukungan dari perangkat desa untuk bagi kalangan masyarakat untuk mengakses informasi ataupun berita dengan aplikasi pengembangan literasi berbasis USO-ICT (Susanto, 2019). Kemudian untuk implementasi aplikasi di lingkungan sekolah di lakukan dengan cara mewajibkan lembaga pendidikan menyediakan waktu minimal 10 menit pada setiap harinya, sebelum memulai kegiatan belajar mengajar. Bagi yang belum mampu mengendalikan teknologi ataupun tidak memiliki handphone, juga dapat mempelajari atau menggunakan aplikasi di desa. Sesuai dengan peran pemerintah dalam memberikan pelayanan teknologi kepada masyarakat.
      Proses pembelajaran TCRT ini dilakukan dengan implementasi mengajar, pendidik diminta untuk memberikan pengajaran mengenai pengaplikasian penggunaan aplikasi. Pengajaran ini yang dimaksud adalah pembelajaran untuk menyelesaikan beberapa item aplikasi seperti adanya literatur setiap bidang, item pinjam meminjam E-book, berita terkini, informasi baik dalam negara maupun mancanegara, game, puzzle literasi, soal penelaran literasi dan sebagainya. Karena hal tersebut mampu Mengintegrasikan pendekatan berpikir dalam mengembangkan literasi karena berbagai item aplikasi sudah termuat. Pembelajaran Kemanfaatan implementasi USO-ICT Basic TCRT di yaitu dapat mengembangkan siswa untuk berpikir kritis untuk menciptakan dan mengaplikasikan teknologi ICT yang dapat disebarluaskan sehingga kualitas generasi penerus bangsa Indonesia menjadi semakin maju (Kurniati, 2022).
        Tidak terlepas dari kelemahan, adanya implementasi ini yang memuat sistem operasi berlebihan sehingga menjadikan daya tampung aplikasi berkurang yang berakibat pada aplikasi menjadi “lemot”. Maka dari itu diperlukan dukungan pemerintah untuk mendukung sarana prasana ini melalui bantuan dari sistem operasi teknologi untuk mendukung adanya aplikasi dibidang literasi ini. Maka dari itu, agar tujuan USO-ICT basic TCRT dapat tercapai maka terdapat pihak- pihak yang dapat membantu mengimplementasikannya yaitu seperti lembaga yang melalui kerja sama dengan instansi lain. Karena bagaimanapun peranan lembaga menjadi utama dalam pengembangan teknologi dan literasi melalui USO-ICT Basic TCRT yang diwujudkan dalam bentuk kebijakan dan komitmen tinggi agar mampu terselenggaranya implementasi USO-ICT basic TCRT.
       Dengan adanya implementasi ini diharapkan dapat memberikan kesadaran baik terhadap anak-anak, pelajar, dan masyarakat mengenai pentingnya literasi dan digitalisasi dalam kehidupan sebagai upaya peningkatan mutu generasi bangsa. Jika implementasi ini dijalankan maka akan tercipta lingkungan yang akrab dan respect dengan literasi dan teknologi. Terlihat bahwa hal paling mendasar dalam penerapan ICT dalam literasi selain menjadikan seseorang mampu mengoperasikan ICT, melainkan juga memberikan ketertarikan kepada masyarakat untuk mengedepankan literasi. Karena dengan adanya implementasi USO-ICT basic TCRT anak-anak, pelajar dan masyarakat dapat menikmati perkembangan zaman dengan cara pengelolaan literasi melalui digitalisasi dalam ICT (Erwinsyah, 2019).
3. KESIMPULAN
        Sesuai dengan pembahasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa USO-ICT basic TCRT sudah selayaknya menjadi perhatian utama untuk mensupport perkembangan literasi dan digitalisasi berbasis ICT. Pengembangan USO-ICT merupakan suatu wujud transformasi kebijakan pemerintah dalam mewujudkan Indonesia connected serta mendukung peningkatan literasi masyarakat. Strategi USO-ICT dilakukan dengan cara kerjasama antara pemerintah dan operator jaringan dalam penyediaan fasilitas beberapa aplikasi di bidang literasi. Fasilitas yang diberikan berupa sarana dan prasarana seperti terinstall nya aplikasi literasi baik offline maupun online. Agar strategi tersebut dapat berjalan maka tetap diperlukan adanya pengimplementasian basic TCRT dengan cara mengajar, belajar, serta menerapkan literasi dalam setiap harinya, sebagai upaya peningkatan kualitas minat baca masyarakat maupun anak-anak di Provinsi Jawa Timur.
       TCRT merupakan kepanjangan dari Teach, Learn, and be Taught di mana basic ini mengajarkan aplikasi literasi dengan cara mengajar, belajar, dan diajar melalui penerapan kehidupan sehari-hari secara offline maupun online. Basic TCRT dapat memberikan pengajaran mengenai pengoperasian teknologi, berpikir komputasional, dan menerapkan literasi dalam berbagai aspek kehidupan. Adanya implementasi USO-ICT basic TCRT ini memberikan suatu manfaat sebagai wadah penghubung dalam meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia khususnya di Provinsi Jawa Timur dengan berbasis ICT, sehingga dapat menciptakan sumber daya manusia unggul yang dapat meningkatkan literasi dan pengetahuan bagi pelajar ataupun masyarakat Jawa Timur. Dampak yang mungkin terjadi dengan adanya implementasi ini adalah masyarakat lebih mengenal teknologi dan mengupayakan peningkatan literasi dengan cara membaca buku, E-book, koran digital yang pada akhirnya mampu meningkatkan kualitas minat baca di masyarakat.

Daftar Pustaka

Erwinsyah, A. (2019). MODEL PENERAPAN ICT UNTUK PENINGKATAN. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 1-6.

Haviludin. (2010). Active Learning berbasis Teknologi Informasi (ICT). Jurnal Ilmiah dan Ilmu Komputer, 2-10.

Kurniati, T. (2022). Pembelajaran Berbasis Information and Communication Technology pada Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran, 3-15.

Lavensry, F. (2022). IMPLEMENTASI ICT DALAM PEMBELAJARAN. Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam, 2-14.
Sapandri. (2019). PEMANFAATAN PERANGKAT TIK BANTUAN USO UNTUK PEMBELAJARAN DI SMPN 2 SAKRA, KABUPATEN LOMBOK TIMUR. Jurnal Teknologi dan Kependidikan, 2-10.

Susanto, A. (2017). PEMANFAATAN ICT (INFORMATIONS AND. Jurnal Pendidkan , 2-11.

Susanto, A. (2019). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU PENGGUNAAN INTERNET MASYARAKAT DESA PASAR VI KUALANAMU, DELI SERDANG SUMATERA UTARA . Jurnal Penelitian Pos dan Informatika, 2-22.

Yanuarti. (2019). Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) oleh guru di sekolah penerima universal service obligation (USO). Jurnal Penelitian Ilmu Kependidikan, 2-14.

Yusuf, M. (2011). PEMANFAATAN ICT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN. Jurnal Informatika Sulasena, 2-9.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contoh CV Biodata Pemateri

                      BIODATA PEMATERI Guna pengajuan Menjadi Pemateri Guepedia Nama. : Intan Nur Fauziah Saputri NIP. ...