Ekonomi dan pariwisata merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan di masa pandemi, sebab semua orang pasti membutuhkan hiburan untuk meningkatkan imun pada masa pandemi ini. Tidak diragukan lagi bahwa sektor tersebut banyak menjadi peluang bisnis untuk menunjang perekonomian masyarakat. Di masa pandemi ini banyak ditemukan bisnis disektor ekonomi dan pariwisata yang terpuruk bahkan pailit, akan tetapi terdapat salah satu bisnis yang dapat bertahan bahkan mengalami peningkatan ditengah keterpurukan bisnis yang lain.
Yaitu wisata Ghanjaran, berlokasi di Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto Jawa Timur. Kabupaten Pasuruan Jawa Timur merupakan salah satu kabupaten yang menghasilkan berbagai sumber daya alam yang mampu digunakan dalam sector ekonomii dan parawisata. Dibuktikan dengan adanya gunung, hutan, sawah, pesisir, dan laut. Sumber daya alam tersebut jika dikelola dengan baik maka akan menghasilkan berbagai potensi untuk menunjang ekonomi berkelanjutan. Salah satu yang dihasilkan terdapat bisnis yang masih mengalami peningkatan walaupun ditengah Krisis pandemi Covid- 19 belum usai, seperti wisata Ghanjaran di desa ketapanre, Kecamatan trawas Memiliki segudang prestasi baik tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional. Latar belakang terbentuknya wisata Ghanjaran awalnya adalah TKD (Tanah Kas Desa) yang dipergunakan sebagai tanah bengkok bagi perangkat desa ternyata bukan lahan yang produktif untuk persawahan. Sehingga berdampak pada rendahnya tunjangan gaji perangkat desa. Permasalahan berikutnya terkait rendahnya pendapatan masyarakat baik disektor pertanian dan perdagangan. Dan pada awal pembentukan wisata Ghanjaran, beberapa anggota masyarakat masih takut untuk berinvestasi, sebab wisata tersebut masih terbilang baru dan belum ramai wisatawan.
Wisata Ghanjaran merupakan wisata ekonomi kreatif berbasis pelayanan masyarakat yang menarik untuk dijadikan spot foto dengan
nuansa alami hawa sejuk khas pegunungan, difasilitasi tiga belas wahana permainan, serta makanan sehat dari lima puluh empat stan kuliner dengan harga yang relatif terjangkau. Sehingga wisata Ghanjaran kini telah masuk dalam daftar destinasi objek wisata yang wajib dikunjungi wisatawan. Jika dikaitkan dengan ekonomi kreatif, wisata Ghanjaran dikenal sebagai destinasi wisata yang merakyat karena wisatawan tidak memerlukan biaya tinggi, tanpa biaya tiket masuk, harga makanan yang terjangkau dan harga tiket wahana permainan yang bersahabat.
Dalam pengembangannya wisata Ghanjaran bisa sukses dan eksis dimasa pandemi ini tidak terlepas dari sinergitas beberapa pihak yaitu kepala desa, perangkat desa, BPD (Badan Permusyawaratan Desa), BUMDes, dan masyarakat desa Ketapanrame. Dengan sistem pengelolaan wisata ekonomi kreatif berbasis masyarakat dan berlandaskan syari’ah islam. Memiliki sistem pengelolaan yang transparan dan pengembangan di masa depan. Menjadikan bisnis ini sebagai usaha ekonomi kreatif yang berdaya guna dengan omset yang tinggi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tujuan dari wisata yang berbasis pelayanan masyarakat di desa Ketapanrame adalah memberikan kesempatan pada masyarakat untuk meningkatkan pendapatan. Pelayanan basis masyarakat ini merupakan ide kreatif dari kepala desa dan perangkat desa, sebab mereka melihat potensi lebih jika masyarakat ikut berkontribusi. Berbagai fasilitas hiburan yang berada di kawasan tersebut adalah investasi masyarakat yang tergabung pada KUB (kelompok Usaha Bersama) melalui kerjasama kemitraan.
PDF ESAI disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar