Ditulis Oleh Intan Nur Fauziah Saputri
1. Pendahuluan
Banyaknya fenomena yang saat ini menjadi objek daya tarik untuk dikaji maupun diteliti, terlebih terkait problematika permasalahan yang ada di sekitar. Hasil dari penelitian menjelaskan bahwa banyaknya produk-produk baru yang dihasilkan dari sebuah penelitian (Abdullah, 2022). Hal ini dikarenakan manfaat yang akan diperoleh peneliti yakni konsep baru ataupun gagasan ide yang dapat dijadikan rujukan atau refrensi orang lain. Mengenal penelitian, menurut pemateri Prof. Dr. Mufidah pada pemaparan materi diklat telah menjelaskan bahwa, penelitian merupakan pencarian fakta yang menggunakan metodelogi yang objektif guna mencari, menganalisis, dan mengumpulkan data-data tertentu. Dimana diperlukan adanya penyelidikan, pengembangan serta observasi yang terorganisir dan bersifat kritis.
Adapun di dalam penelitian yang diperoleh pertama kali yakni adanya hipotesis, sebuah rumusan yang nantinya dapat dibuktikan dengan penjelasan ataupun hasil akhir (Hardi, 2019). Sehingga nantinya manfaat yang diperoleh bagi seorang peneliti yakni hasil dari penelitiannya dapat bermanfaat bagi orang lain dan dipertanggungjawabkan. Bahkan ketika seorang individu menjadi research international sekalipun, nantinya akan menghasilkan integritas ilmu yang mengandung multidisiplin yang dapat dikembangkan. Meskipun demikian di dalam sebuah penelitian sebenarnya terdapat beberapa aspek utama yang di fokuskan seperti dalam bidang Sains Teknologi, Sosial Humaniora, Agama dan sebagainya (Naja, 2020).
Akan tetapi fenomena yang banyak sekali terjadi yakni adanya persepsi bahwa penelitian religi tidak dapat di argumentasikan, karena hanya berdasarkan pernyataan serta keyakinan setiap individu, sehingga dengan adanya kasus tersebut ternyata memberikan persepsi bahwa penelitian di bidang keagamaan tidak bisa diterima di dalam sebuah ilmu pengetahuan. Bahkan adanya kasus tersebut menjadikan kontroversi pro dan kontra di berbagai kalangan. Seperti Nandang Sutrisnoang menjelaskan bahwa adanya penelitian religi seharusnya ditelaah lebih lanjut dan mendalam, karena di dalam kajian dasar religi ternyata banyak ditemukan ajaran-ajaran yang bersifat spritual bahkan menjadi rujukan adanya kajian dalam ilmu sains (Arifudin, 2019).
Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya kasus yang sudah dijelaskan di dalam Al-Qur’an (kitab suci umat Islam) terkait bentuk bumi, adanya oengobatan berbagai penyakit, bahkan baru-baru ini kasus mengenai adanya sidik jari manusia yang berbeda-beda, ternyata sudah dikaji terlebih dahulu di dalam Al-Qur’an (Maulina, 2020). Dengan negitu sudah seharusnya Al-Qur’an menjadi sumber rujukan ataupun sebagai korelasi antara penelitian sains dan agama yang akhirnya memperoleh kajian baru khususnya pada zaman modern saat ini.
2. Pembahasan
Membicarakan terkait korelasi integrasi antara penelitian sains dan agama dimana yang dimaksudkan tudak harus menyatukan keduanya atau bahkan mencampuradukkan. Akan tetapi mengembangkan konsep penelitian yang satu dengan penelitian lainnya untuk membentuk hasil penelitian yang multidiplin. Hal ini dikarenakan adanya integrasi antara agama dan sains memungkinkan adanya pengaruh besar dalam kehidupan, dengan cara menghadirkan kesadaran yang muncul untuk memiliki mindset bahwa dengan adanya penelitian korelasi keterkaitan anatara sains dan agama masih satu kesatuan (Ridwan, 2022).
Adapun manfaat dengan adanya integrasi yakni pertama, mampu berimplikasi dalam hal kurikulum antara sains dan agama yang kemudian dijadikan kajian di lembaga pendidikan. Dengan begitu mampu menjadi bagian dari proses pembelajaran yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam lingkup sekolah. Kedua, dengan integrasi tersebut akan menemukan titik terang untuk kemajuan bangsa dalam hal mengkaji ulang konsep dasar baru yang selama ini masih belum di temukan oleh ilmuan. Dan yang terakhir yakni, menjadikan adanya pembelajaran penelitian yang mengintegrasikan antara bidang sains dan agama untuk membentuk satu kesatuan yang padu.
Terkait pembahasan dari segi agama memang sudah dijelaskan dengan menyiratkan bahwa manusia diperintahkan untuk mempelajari secara dalam Al-Qur’an, karena di dalamnya sudah tercakup aspek bahwa adanya ilmu pengetahuan alam dan Islam saling berkesinambungan di dalam penjelasan kitab suci Qur’an surat Al-alaq 1-5. Yang menjelaskan bahwa adanya kontruksi pengetahuan dalam Islam dibangun atas dasar nilai-nilai ketauhidan.
3. Kesimpulan
Oleh karena itu adanya integrasi penelitian terkait sains dan gama haruslah menjadi daya tarik tersendiri yang nantinya akan memberikan hasil penelitian baru yang dapat diterima dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Karena bagaimanapun diperlukan kajian yang saling keterkaitan untuk membentuk hasil penelitian yang unggul tanpa harus adanya pembeda.
Daftar Pustaka
Abdullah, A. (2022). INTEGRASI AGAMA DAN SAINS DALAM PERSPEKTIF. Jurnal Kajian Islam Kontemporer, 1-15.
Arifudin, I. (2019). Integrasi Sains dan Agama serta Implikasinya. Edukasia Islamika, 1-19.
Hardi, D. H. (2019). Integrasi Sains dan Agama. Jurnal Penelitian , 2-17.
Maulina, D. (2020). DAKWAH SEBAGAI MEDIA PENELITIAN INTEGRASI AGAMA DAN ILMU. Jurnal Dakwah Islam, 1-9.
Naja, H. (2020). Integrasi Sains dan Agama (Unity of Science) dan Pengaplikasiannya. Jurnal Pendidikan Biologi, 1-4.
Ridwan, A. (2022). INTEGRASI ILMU AGAMA DAN SAINS TERHADAP PENDIDIKAN. Journal of Social Research, 714-724.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar